Thursday, June 5, 2008
topeng
Mana Wajahku
Tari topeng dikenal dibeberapa daerah di Indonesia, contohnya: tari topeng betawi, tari topeng cirebon dan lain-lain. Sayangnya tari topeng yang disebut diatas sudah jarang ditampilkan dikalayak umum, bahkan untuk sebagian generasi muda bangsa ini merasa malu menarikannya atau sekedar menontonnya.
Tetapi disadari atau tidak, banyak orang jaman sekarang baik muda ataupun tua yang memakai topeng dalam kehidupan kesehariannya. Bukan dalam rangka pertunjukan tari topeng atau pertunjukan teater. Ada orang memakai topeng di rumah, tempat kerja, tempat ibadah, organisasi sosial, organisasi poltik dan lain lain.
Pemakaian topeng ini punya tujuan bermacam-macam, ada untuk tujuan menjaga wibawa, menutupi kebohongan, menutupi kekurangan, menutupi kebodohan dan lain-lain,
Sampai kapan topeng kita lepas? Karena bisa jadi dengan tidak memakai topeng, kondisi kita lebih baik, tentram dan damai.
Jakarta, 4 Agustus 2006
pendidikan
APA KABAR “ SEKOLAH “
Mempunyai siswa yang pintar, patuh, rajin dan bayar uang sekolah tepat waktu adalah dambaan setiap pendidik. Tetapi apabila seorang pendidik berharap seluruh siswanya pintar, patuh, rajin, dan bayar uang sekolah tepat waktu bersegeralah berhenti menjadi pendidik. Sedang Tuhan saja tidak menciptakan manusia semua beriman, ada yang beriman dan ada yang setengah beriman serta ada yang tidak beriman.
Pernyataan diatas bukan berarti bahwa siswa yang nakal, malas, suka bolos, datang terlambat, terlambat bayaran sekolah dan motivasi belajar rendah adalah sesuatu yang tidak perlu ditindaklanjuti dan dibiarkan saja. Sedang Tuhan saja tidak menyebut manusia beriman tetapi melalui cobaan dan ujian terlebih dahulu. Hanya manusia yang lulus cobaan dan ujian disebut beriman.
Pendidik tugasnya mengajar dan mendidik siswa supaya pandai dan bermoral baik, bukan menjadikan siswa yang pandai dan bermoral baik. Sedang Tuhan saja tidak mengutus Nabi untuk menjadikan manusia beriman dan taqwa tetapi Nabi diutus untuk menyampaikan dan mengingatkan manusia untuk beriman dan taqwa.
Pendidik tidak perlu bersedih dan kecil hati apabila siswanya tidak menjadi pintar dan bermoral baik karena sesungguhnya tugas pendidik adalah bertanggung jawab dalam proses supaya siswa pintar dan bermoral baik bukan hasil menjadi siswa pintar dan bermoral baik. Walaupun dalam sistem pendidikan hasil sangat tergantung dari input dan proses. Pendidikan adalah suatu sistem yang terdiri dari tiga bagian yaitu input, proses dan out put, yang ketiga bagian tersebut saling mempengaruhi dan berkaitan. Jadi keberhasilan atau kegagalan sesuatu tidak hanya dilihat dari hasil yang dicapai. Ini bukan berarti pendidik bisa menghindar atau bersembunyi dari kegagalan suatu proses pendidikan karena pendidik mempunyai peranan besar terhadap suatu proses pendidikan, jadi pendidik bertanggung jawab besar terhadap keberhasilan atau kegagalan pendidikan walaupun bukan tanggung jawab pendidik seorang diri.
Jadi untuk mendapat hasil pendidikan yang baik perlu dibenahi segala komponen yang terkait didalamnya. Pembenahan ini harus dilakukan secara secara simultan dan bersinergi dengan progres yang jelas dan bijak.
Rawamangun, April 2005