Friday, December 26, 2008
akhir tahun 2008
di ujung tahun 2008. banyak manis dan getir dijalani oleh anak manusia selama 2008. semua jadikan sebagai modal untuk memperbaiki kehidupan di 2009.
Monday, December 1, 2008
Demo menuntut mundur PM Tailand
fenomena
Monday, November 10, 2008
Thursday, November 6, 2008
obama bikin sejarah
Tuesday, June 10, 2008
skb ahmadiyah
Keputusan Bersama Menteri Agama No 3 tahun 2008, Jaksa Agung Nomor Kep- 033/A/JA/6/2006, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 199 Tahun 2008 tentang Peringatan dan Perintah kepada Penganut, Anggota dan/atau Anggota Pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat.
Kesatu: Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk tidak menceritakan, menganjurkan atau mengusahakan dukungan umum melakukan penafsiran tentang suatu agama yang dianut di
Kedua: Memberi peringatan dan memerintahkan penganut, anggota dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) sepanjang mengaku beragama Islam, untuk menghentikan penyebaran penafsiran dan kegiatan yang menyimpang dari pokok-pokok ajaran agama Islam yaitu penyebaran faham yang mengakui adanya nabi dengan segala ajarannya setelah Nabi Muhammad SAW.
Ketiga: Penganut, anggota dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) yang tidak mengindahkan peringatan dan perintah sebagaimana
dimaksud pada Diktum Kesatu dan Diktum Kedua dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan, termasuk organisasi dan badan hukumnya.
Keempat: Memberi peringatan dan memerintahkan kepada warga masyarakat untuk menjaga dan memelihara kerukunan umat beragama serta ketenteraman dan ketertiban kehidupan masyarakat dengan tidak melakukan perbuatan dan/atau tindakan melawan hukum terhadap penganut, anggota, dan/atau anggota pengurus Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).
Kelima: Warga masyarakat yang tidak mengindahkan peringatan atau perintah sebagaimana dimaksud pada Diktum Kesatu dan Diktum Keempat dapat dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Keenam: Memerintahkan kepada aparat pemerintah dan pemerintah daerah untuk melakukan langkah-langkah pembinaan dalam rangka pengamanan dan pengawasan pelaksaksanaan Keputusan Bersama ini.
Ketujuh: Keputusan Bersama ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Juni 2008
Menteri Agama Muhammad M Baysuni
Jaksa Agung Hendarman Supandji
Menteri Dalam Negeri H Mardiyanto
A. Teori Motivasi Al-Ghazali
1. Struktur Jiwa
Menurut Al-Ghazali manusia terbagi ke dalam tiga dimensi, yaitu dimensi materi, dimensi nabati, dimensi hewani, dan dimensi kemanusiaan. Dalam tiga dimensi itu struktur jiwa manusia terdiri atas al-qalb, al-ruh, al-nafs, dan al-aql. Unsur yang empat ini mengerucut pada satu makna yakni latifah atau al-ruh al-rabbaniyyah yang merupakan esensi manusia yang memiliki daya cerap, mengetahui dan mengenal, dan sekaligus menjadi obyek pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukannya.
2. Junud al-Qalb sebagai Unsur Motivasi
Menurut Al-Ghazali sebuah perilaku terjadi karena peran dari Junud al-Qalb atau tentara hati. Dalam diri manusia terdapat dua kelompok Junud al-Qalb, yaitu yang bersifat fisik berupa anggota tubuh yang berperan sebagia alat dan yang bersifat psikis. Yang bersifat psikis mewujud dalam dua hal yaitu syhawat dan ghadlab yang berfungsi sebagai pendorong (iradah). Syahwat mendorong untuk melakukan sesuatu (motif mendekat) dan ghadlab mendorong untuk menghindar dari sesuatu (motif menjauh). Adapun tujuan dari perilaku tersebut adalah untuk sampai kepada Allah. Tetapi dalam praktiknya perilaku ini terbagi ke dalam hirariki motivasi Ammarah (hedonistik), motivasi Lawwamah (skeptik), dan motivasi Muthmainnah (spiritualistic).
B. Teori Motivasi Maslow
1. Hakikat Manusia
Tentang hakekat manusia Maslow berpendapat bahwa manusia memiliki satu kesatuan jiwa dan raga yang bernilai baik, dan memiliki potensi-potensi. Yang dimaksud baik itu adalah yang mengakibatkan perkembangan kea rah aktualisasi diri.
2. Kebutuhan Pokok Manusia
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang akan selalu menjadi motivasi perilakunya, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keselamatan, kebutuhan akan memiliki dan rasa cinta, kebutuhan akan harga diri, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Untuk dapat sampai pada tingkat aktualisasi diri semua kebutuhan-kebutuhan pokok manusia pada tingkat sebelumnya harus terpenuhi. Selain kebutuhan pokok tersebut yang disebut basic needs manusia juga memiliki metaneeds sebagai kebutuhan pertumbuhan seperti keadilan, keindahan, keteraturan, dan kesatuan.
3. Kebutuhan Pokok sebagai Unsur Motivasi
Teori Motivasi Maslow dibentuk atas dasar teori hirarki kebutuhan pokok. Dengan kata lain pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok inilah yang memotivasi manusia berbuat sesuatu. Teori ini tidak sekedar bersifat homeostatis tetapi juga homeostatis psikologis. Bahkan pada tingkat puncak kebutuhan yang disusun Maslow mengarah kepada mistisisme.
C. Hasil Perbandingan
1. Fitrah Manusia
Secara umum Al-Ghazali dan Maslow memandang fitrah sebagai potensi dasar dari manusia adalah positif dan baik. Perbedaannya terletak pada kriteria baik. Menurut Al-Ghazali nilai-nilai yang baik adalah yang didasarkan atas unsure-unsur ilahiyah yang ditiupkan Allah pada proses penciptaan manusia. Sedangkan menurut Maslow nilai-nilai yang baik adalah yang dapat mengantarkan manusia memenuhi kebutuhan pokoknya dan mencapai aktualisasi diri.
2. Kebutuhan Manusia
Bila Maslow mengelompakan kebutuhan manusia ke dalam
3. Psikoterapi
a. Emosi
Menurut Al-Ghazali emosi pada dasarnya adalah gejolak dalam hati yang cenderung mengarah kepada dendam. Emosi ini harus senantiasa berada dalam posisi seimbang. Training untuk menyeimbangkan emosi adalah melalui riyadhah al-nafs.
Adapun Maslow berpandangan bahwa emosi cenderung bersifat positif. Emosi ini harus dikembangkan sehingga manusia mampu mengaktualisasikan segenap potensinya. Bukan bukan untuk dijauhi dan dikecam.
b. Konflik dan Macam-macamnya
Dalam pengertian Al-Ghazali konflik adalah suatu kondisi di saat hati berlawanan dengan kebaikan. Konflik ini terjadi ketika muncul dorongan ke arah kehidupan duniawi di satu sisi dan dorongan kehidupan akhirat di sisi lain. Sedangkan Maslow membagi konflik ke dalam kelompok, yaitu konflik yang bersifat ancaman dan yang bukan ancaman. Hanya konflik yang menimbulkan ancamanlah yang dianggap sebagai penyakit hati (psipatologis).
c. Upaya Memecahkan Konflik
Al-Ghazali mengajukan 10 langkah untuk memecahkan konflik, yaitu (1) Konsistensi dan ketulusan niat, (2) Ikhlas, (3) Penyesuain diri dengan kehendak Allah, (4) Tidak melakukan bid’ah, (5) Cita-cita yang tinggi, (6) Merasa lemah di hadapan Tuhan, (7) Memiliki sifat takut dan berharap, (8) Melakukan wirid, (9) Muraqabah dan (10) Berdo’a. Sementara bagi Maslow ada tujuh cara memecahkan konflik, yaitu (1) melalui pengungkapan, (2) Pemuasan kebutuhan pokok, (3) meniadakan ancaman, (4) peningkatan pemahaman, (5) saran dan wewenang, dan (7) perwujudan diri.
4. Aktualisasi Diri
a. Ciri-ciri Aktualisasi Diri
Al-Ghazali berpendapat bahwa orang yang telah mencapai aktualisasi diri adalah orang-orang yang senantiasa mentaati kaedah-kaedah agama dan memenuhi kewajiban baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama makhluk Allah. Sedangkan menurut Maslow cirri orang yang beraktualisasi diri adalah bersifat universal yakni menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan universal dalam berhubungan dengan sesama. Tetapi tidak bermuatan agama.
b. Upaya Pencapaian Aktualisasi Diri
Menurut Al-Ghazali aktualisasi diri dapat dicapai melaui riyadlah al-nafs (pengendalian nafsu), tathahhur (penyucian jiwa), tahaqquq (kristalisasi), takhalluq (peneladanan terhadap sifat Allah), dan ‘uzlah (pengasingan diri). Berbeda dengan itu, Maslow menyebutkan cara-cara yang dilakukan untuk mencapai aktualisasi diri adalah pemuasan kebutuhan-kebutuhan pokok, meditasi, dan pengasingan diri.
5. Pendidikan dan Nilai-nilainya
Pandangan Al-Ghazali tentang pendidikan tercermin dalam pendapatnya tentang hakikat, klasifikasi, tujuan dan cara mencapat ilmu. Ilmu adalah suatu proses untuk mendekatkan diri dan menghubungkan hamba dengan Tuhannya. Ilmu ada yang bersifat hudluri (perolehan) dan ladunni (pemberian). Ilmu juga ada bersifat fardlu ‘ain dan ada yang fardlu kifayah. Dari segi kegunaan ilmu ada yang terpuji, tercela, dan netral. Semua ilmu itu tujuannya adalah mengenal Allah. Untuk mendapatkannya harus dibangun pendidikan yang sarat dengan nilai-nilai akhlak mulia.
Sementara itu Maslow menyodorkan konsep pendidikan humanistik yang bertujuan mengembangkan potensi-potensi manusia sehingga dapat mencapai aktualisasi diri. Pendidikan yang ideal adalah yang memberi kebebasan belajar sesuai keinginan, dapat dicapai oleh siapapun selama ia dapat memperbaiki dan belajar, dan memberikan kesempatan kepada siswa menemukan apa yang disukai dan diinginkannya. Tujuan pendidikan adalah menemukan identitias diri sebagai dasar mencapai tujuan hidup. Maslow mendukung pendidikan yang bermoral dan mencela yang sebaliknya (value free education).pidato presiden iran Mahmud Ahmadinejad
Transkrip Lengkap Ahmadinejad - 2007/09/27
Pembicara: Presiden
Moderator: John Coatsworth, Dekan Fakultas International and Public Affairs,
Pengantar: Lee Bollinger,
Waktu:
Pengantar yang Kasar dan Bias
MR. BOLLINGER: Saya akan memulai ini dengan berterima kasih kepada Dekan John Coatsworth dan Profesor Richard Bulliet atas kerja mereka mengorganisasikan acara ini dan atas komitmen mereka kepada Fakultas International and Public Affairs dan peranannya—(diinterupsi tepuk tangan)—dan atas peranannya dalam melatih para pemimpin masa depan dalam urusan-urusan dunia. Jika hari ini membuktikan sesuatu, maka terdapat kerja besar di hadapan kita. Ini hanyalah salah satu di antara banyak acara mengenai
Sebelum berbicara secara langsung kepada Presiden
Kedua, bagi mereka yang percaya bahwa acara ini seharusnya tidak pernah terjadi, sehingga tidak sepantasnya bagi universitas untuk mengadakan acara seperti ini, saya ingin mengatakan bahwa saya memahami perspektif kalian dan menghargainya sebagai sesuatu yang masuk akal. Cakupan “free speech” dalam kebebasan akademik dalam dirinya sendiri selalu terbuka bagi perdebatan yang lebih jauh. Sebagaimana salah satu kutipan terkenal mengenai “free speech” mengatakan, “it is an experiment as all life is an experiment”. Saya ingin mengatakan, sejelas yang saya mampu, bahwa acara ini adalah sesuatu yang benar untuk dilakukan, dan tentu saja ini dituntut oleh norma-norma yang ada tentang “free speech”, universitas Amerika, Columbia itu sendiri.
Ketiga, kepada mereka di antara kita yang merasa kecewa dan terluka akibat (acara) hari ini, saya atas nama semua menyatakan bahwa kami mohon maaf dan berkehendak untuk melakukan apa yang kami bisa untuk mengurangi rasa terluka itu.
Keempat, agar menjadi jelas tentang persoalan lain, bahwa acara ini tidak berhubungan sama sekali dengan hak apa pun dari si pembicara (Ahmadinejad), tetapi hanya berkaitan dengan hak kita untuk mendengar dan berbicara. Kami melakukan ini demi diri kami sendiri. Kami melakukan ini dalam tradisi agung dari keterbukaan yang telah mendefinisikan bangsa ini selama berdekade-dekade hingga sekarang. Kita butuh memahami dunia tempat kita hidup, bukan malah mengabaikan kemuliaan-kemuliaannya ataupun takut akan ancaman-ancaman dan bahaya-bahayanya. Ini tidak konsisten dengan ide bahwa seseorang perlu mengetahui musuhnya—maafkan saya—ini konsisten dengan ide bahwa seseorang perlu mengetahui musuhnya, untuk memiliki keberanian emosional dan intelektual dalam menghadapi pikiran jahat, dan untuk mempersiapkan diri kita agar bertindak dengan perangai yang benar. Saat ini, argumen-argumen “kemerdekaan berbicara” tidak akan pernah terlihat menandingi kekuatan argumen-argumen lawannya, tetapi apa yang kita harus ingat adalah bahwa ini tepatnya karena “kemerdekaan berbicara” menuntut kita untuk melatih pengekangan diri yang luar biasa melawan dorongan-dorongan yang sangat alamiah tetapi seringkali kontraporduktif, yang membawa kita untuk mundur dari keterlibatan dengan gagasan-gagasan yang tidak kita benci dan takuti. Di sinilah, terletak kejeniusan ide “kemerdekaan berbicara” Amerika.
Terakhir, di universitas, kami mempunyai komitmen yang dalam dan kuat untuk mengejar kebenaran. Kita tidak mempunyai akses kepada kekuasaan, kita tidak bisa memutuskan perang atau damai, kita hanya dapat melahirkan pikiran, dan untuk melakukan hal ini, kita harus memiliki kebebasan pencarian yang paling luas.
Izinkan saya berpaling kepada Mr. Ahmadinejad.
Pertama, mengenai pemberangusan brutal terhadap para ilmuwan, wartawan-wartawan, pembela hak asasi manusia. Lebih daripada dua minggu yang lalu, pemerintah anda telah membebaskan Dr. Haleh Esfandiari dan Parnaz Azima, serta baru dua hari yang lalu, Kian Tajbakhsh, lulusan Columbia dengan gelar Ph.D di bidang perencanaan kota. Sementara masyarakat kami bergembira setelah tahu bahwa ia dibebaskan dengan jaminan, Dr. Tajbakhsh kini masih berada di Tehran dalam tahanan rumah, dan ia masih tidak mengetahui apakah ia akan didakwa dengan suatu tuduhan kejahatan atau akan diizinkan untuk meninggalkan Iran.
Izinkan saya mengatakan hal ini sebagai catatan, aku menyerukan kepada presiden hari ini untuk memastikan bahwa Kian akan bebas untuk bepergian ke luar
Penangkapan dan penahanan orang-orang Iran-Amerika ini untuk alasan yang tidak jelas bukan hanya tidak pada tempatnya, tetapi juga sepenuhnya melanggar nilai-nilai dasar yang juga mengizinkan pembicara hari ini untuk bahkan muncul di kampus ini, tetapi setidaknya mereka masih hidup.
Menurut Amnesty International, 210 orang telah dieksekusi di
Dalam ruangan yang sama ini; tahun lalu kita mempelajari sesuatu mengenai “revolusi beludru” dari Vaclav Havel, dan kami mungkin mendengar hal yang sama dari pembicara World Leaders Forum kita malam ini, Presiden Michelle Bachelet dari Cili. Kedua kisah mereka yang luar biasa mengingatkan kita bahwa tidak ada cukup penjara untuk mencegah suatu masyarakat yang menginginkan kebebasannya.
Kami di universitas ini belum malu untuk memprotes tantangan—dan menantang kegagalan-kegagalan pemerintah kami sendiri untuk hidup di atas nilai-nilai kami, dan kami tidak akan malu untuk mengkritik negara anda. Marilah kita perjelas di permulaan. Mr. Presiden, anda memperlihatkan semua tanda dari seorang diktator yang kejam lagi picik. Dengan demikian, saya bertanya kepada anda—(tepuk tangan)—dengan demikian daya bertanya kepada anda, mengapa wanita, para anggota sekte Baha’i, kaum homoseks, dan begitu banyak rekan kerja akademik kami menjadi target penganiayaan di dalam negeri anda? Mengapa, dalam sebuah surat minggu lalu kepada Sekretaris Jenderal PBB, Akbar Ganji, oposan politik Iran ternama, dan lebih daripada 300 kaum intelektual publik, para penulis, dan penerima Nobel menyatakan keprihatinan yang serius bahwa pertentangan anda dengan Barat telah mengacaukan perhatian dunia dari kondisi-kondisi yang tak dapat ditoleransi lagi di dalam rezim anda di Iran, khususnya penggunaan “hukum pers” yang melarang para penulis untuk mengkritik sistim yang sedang berkuasa? Mengapa anda takut kepada warga
Di dalam negeri kami, anda diwawancarai oleh media kami dan diminta untuk berbicara di sini pada hari ini. Dan sementara para rekan kerja saya di fakultas hukum—Mikhael Dorf, salah satu rekan kerja saya, berkata kepada Radio Free Europe, para pemirsa di Iran beberapa saat lalu mengenai “kebebasan berbicara” di negeri ini—saya mengusulkan lebih jauh kepada anda agar mengizinkan saya memimpin sebuah delegasi dari para mahasiswa dan fakultas dari Columbia untuk berbicara di universitas-universitas anda mengenai “kemerdekaan berbicara” dengan kebebasan yang sama yang kita upayakan bagi anda hari ini. (Tepuk tangan.)
Kedua, pengingkaran terhadap Holocaust. Suatu hari pada Desember 2005 dalam sebuah acara siaran televisi negara, anda menggambarkan Holocaust sebagai sebuah “legenda yang dibuat-buat”. Satu tahun kemudian, anda mengadakan suatu konferensi dua hari yang menghimpun para pemungkir Holocaust. Bagi orang awam dan bodoh, ini adalah propaganda yang berbahaya.
Ketika anda datang ke tempat seperti ini, maka hal ini membuat anda sungguh menggelikan. Anda provokatif dengan angkuhnya ataukah secara mengejutkan tidak berpendidikan. Anda perlu tahu—(tepuk tangan)— bahwa
Sejak 1930-an, kami menyediakan perlindungan intelektual bagi pengungsi-pengungsi Holocaust yang tak terhitung banyaknya, para orang yang selamat, dan anak-anak serta cucu-cucu mereka. Kebenarannya adalah bahwa Holocaust adalah peristiwa yang paling terdokumentasikan dalam sejarah manusia. Karena inilah, dan karena banyak alasan lainnya, komentar-komentar anda yang absurd mengenai debat seputar Holocaust telah mengingkari kebenaran sejarah dan membuat kita semua terus merasa takut akan kapasitas umat manusia bagi tertutupnya memori akan hal ini, yang semestinya selalu berada dalam garis depan pertahanan. Apakah anda akan menghentikan hal yang menyakitkan hati ini?
Penghancuran
Lebih daripada 400—lebih daripada 400—kolega dan presiden universitas di negeri ini sudah bergabung dalam pernyataan tersebut.
Pertanyaan saya kemudian adalah, apakah Anda bermaksud menghapus kami dari peta juga? (Tepuk tangan.)
Mendanai terorisme: Menurut laporan-laporan dari Council on Foreign Relations, adalah terdokumentasikan dengan baik bahwa Iran adalah negara sponsor teror yang mendanai kelompok-kelompok kejam seperti Hizbullah, Lebanon, yang Iran bantu pendiriannya pada 1980-an, Hamas Palestina dan Jihad Islam. Pemerintah anda kini menggerogoti pasukan Amerika di Irak dengan membiayai, mempersenjatai, dan menyediakan tempat yang aman kepada para pemimpin pemberontak seperti Muqtada al-Sadr dan tentaranya. Terdapat sejumlah laporan bahwa pemerintah anda juga terlibat dalam usaha-usaha Suriah untuk mendestabilisasi pemerintah
Pertanyaan saya adalah: Kenapa anda mendukung organisasi-organisasi teroris yang terus menghantam perdamaian dan demokrasi di Timur Tengah, menghancurkan hidup dan masyarakat sipil di kawasan?
Perang proksi melawan pasukan Amerika Serikat di Irak—dalam sebuah pengarahan singkat di hadapan National Press Club, Jenderal David Petraeus melaporkan bahwa senjata-senjata yang datang dari Iran, termasuk 240 millimeter roket dan proyektil-proyektil peledak, berkontribusi kepada “suatu serangan-serangan canggih yang sama sekali tidak akan mungkin tanpa dukungan Iran.” Sejumlah lulusan
Dapatkah anda mengatakan kepada mereka dan kami mengapa
Dan akhirnya program nuklir
Mengapa negara Anda terus menolak untuk tunduk kepada standar-standa internasional bagi verifikasi senjata nuklir, terus membangkang terhadap persetujuan-persetujuan yang telah anda buat dengan lembaga nuklir PBB? Dan mengapa anda memilih untuk membuat orang-orang di negara anda menjadi rentan disebabkan dampak sanksi-sanksi ekonomi internasional, dan mengancam untuk menelan dunia dalam pembasmian nuklir? (Tepuk tangan.)
Izinkan saya menutup dengan sebuah komentar. Terus terang—saya tutup dengan komentar ini secara terus terang dan dalam semua kejujuran, Mr. Presiden, saya ragu bahwa anda memiliki keberanian intelektual untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tadi. Tetapi kalaupun anda menghindar, maka akan dengan sendirinya hal itu menjadi penuh arti bagi kami. Saya sungguh mengharapkan anda untuk memperlihatkan pola pikir yang fanatik yang mengkarakterisasi sangat banyak dari apa yang anda kata dan lakukan. Untungnya, saya diberitahu oleh para ahli tentang negara Anda bahwa hal ini hanya akan mengikis lebih jauh posisi anda di Iran, dengan banyak warga negara yang berhati baik dan cerdas di
Setahun yang lalu, saya diberitahu oleh sumber terpercaya, bahwa pernyataan-pernyataan anda yang absurd dan menyerang di negeri ini, seperti ketika dalam pertemuan di Council on Foreign Relations, sangat mempermalukan warga
Saya hanya seorang profesor, yang juga seorang presiden universitas.
Dan hari ini, saya merasakan bahwa semua beban dunia peradaban modern hendak mengekspresikan penolakan terhadap apa yang anda yakini. Saya hanya berharap dapat melakukannya secara lebih baik. Terima kasih. (Bersorak, tepuk tangan.)
MR. COATSWORTH: Terima kasih, Lee.
Pembicara utama kita hari ini adalah Yang Mulia Presiden Republik Islam
PENERJEMAH: Presiden sedang membacakan ayat- ayat al-Quran dalam bahasa Arab. (tidak diterjemahkan.)
PRESIDEN AHMADINEJAD: Ya, Allah, segerakan kedatangan Imam Mahdi dan anugerahinya kesehatan serta kemenangan yang baik, dan jadikanlah kami para pengikutnya dan mereka yang menyatakan kesetian kepadanya.
Dekan yang terhormat, para profesor dan para mahasiswa yang tersayang, tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Terutama sekali, saya berniat menyampaikan salam saya kepada segenap Anda. Saya mengucap syukur kepada Allah karena telah menyediakan saya peluang untuk berada di sebuah lingkungan yang akademis, yang mencari kebenaran dan memperjuangkan perkembangan sains dan pengetahuan.
Terutama sekali, saya ingin mengajukan keluhan sedikit mengenai orang yang membacakan pernyataan politik ini (Lee Bollinger,
Menurut saya, teks yang dibacakan oleh tuan di sini (Lee Bollinger), lebih daripada sekedar berbicara kepada saya, merupakan suatu penghujatan terhadap informasi dan pengetahuan para pendengar di sini, yang hadir di sini. Dalam sebuah lingkungan universitas, kita harus membiarkan orang mengatakan pikiran mereka, mengizinkan setiap orang untuk berbicara sehingga kebenarannya pada akhirnya terungkapkan secara keseluruhan. Nyaris saja ia (Lee Bollinger) mengambil lebih banyak waktu yang sebenarnya dialokasikan untuk saya berbicara. Dan hal itu tidak menjadi persoalan bagi saya. Kami hanya akan meninggalkan hal itu sebagai tambahan bersama klaim-klaim penghormatan “kebebasan berbicara” yang diberikan kepada kami di negeri ini.
Dalam banyak bagian dari pidatonya, terdapat banyak hinaan dan klaim yang salah, sayang sekali. Tentu saja, saya berpikir bahwa ia telah dipengaruhi oleh pers, media, dan arus politik mainsteram, yang menentang butir dasar dari kebutuhan akan perdamaian dan stabilitas di dunia sekitar kita.
Meskipun begitu, saya mestinya tidak mulai dengan dipengaruhi oleh perlakuan yang tidak ramah ini.
Saya akan berkata kepada anda apa yang harus saya katakan, dan kemudian pertanyaan-pertanyaan yang ia munculkan akan dengan senang saya sediakan jawabannya. Tetapi terhadap salah satu isu yang ia munculkan, saya hampir pasti akan butuh untuk mengelaborasi secara lebih lanjut sehingga kita untuk diri kita sendiri dapat melihat bagaimana berbagai hal itu pada dasarnya bekerja.
Adalah keputusan saya di dalam forum dan pertemuan yang berharga ini untuk berbicara dengan anda tentang pentingnya pengetahuan, informasi, dan pendidikan. Akademisi dan ilmuwan adalah obor-obor yang bersinar, yang menumpahkan cahaya untuk menghilangkan kegelapan dan kerancuan di sekitar kita dalam memandu umat manusia ke luar dari ketidaktahuan dan kebingungan. Kunci kepada pemahaman realitas di sekitar kita ada di dalam tangan-tangan peneliti-peneliti, mereka yang berupaya mengungkap area-area tersembunyi, sains-sains yang tak dikenal. Jendela realitas yang mereka dapat buka baru tercapai hanya jika melalui usaha-usaha para ilmuwan dan orang-orang yang terpelajar di dunia ini. Dengan setiap usaha, ada sebuah jendela yang dibuka dan satu kenyataan pun ditemukan.
Kapan pun kualitas moral yang tinggi dari ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan dijaga dan martabat para ilmuwan serta peneliti dihormati, maka manusia telah mengambil langkah-langkah besar ke arah perkembangan material dan rohani mereka. Sebaliknya, kapan pun orang-orang terpelajar dan pengetahuan telah diabaikan, maka manusia sudah terdampar di dalam kegelapan kebodohan dan kealpaan. Jika bukan karena naluri manusia, yang cenderung ke arah penemuan berkesinambungan dari kebenaran, maka manusia pasti akan selalu terdampar di dalam ketidaktahuan dan sama sekali tidak pasti dalam menemukan bagaimana cara memperbaiki hidup yang dianugerahkan kepadanya. Sifat alamiah manusia, pada kenyataannya, merupakan anugerah Allah kepada kita semua. Yang Mahakuasa membimbing manusia ke dalam dunia ini dan menganugerahinya kebijaksanaan dan pengetahuan, yang menjadikannya mengetahui Tuhannya.
Dalam kisah Adam, sebuah percakapan terjadi antara Tuhan dengan para malaikat-Nya.
Yang Mahakuasa berkata kepada mereka, “Tidakkah aku berkata bahwa aku menyadari apa yang tersembunyi di langit dan di bumi?” Dengan cara ini, para malaikat bersujud di hadapan Adam.
Dalam misi semua nabi Ilahi, khotbah pertama berasal dari kata-kata Allah, dan kata-kata itu, “kesalehan”, “iman”, dan “kebijaksanaan” telah disebarkan kepada semua umat manusia. Demi memandu nabi suci Musa as, Allah berfirman, “Dan ia diajar kebijaksanaan, buku ilahi... Ia adalah nabi yang dipilih demi anak-anak
Kata-kata pertama yang diwahyukan kepada Nabi suci Islam menyeru kepada Nabi saw untuk membaca, “Bacalah, bacalah atas nama Tuhanmu, yang menciptakan.” Yang Mahakuasa kembali berfirman, “yang mengajar manusia dengan pena. ” “Allah mengajar manusia apa yang mereka tidak berpengetahuan tentangnya.”
Anda lihat di dalam ayat-ayat pertama yang diwahyukan kepada Nabi Islam yang kudus, kata-kata membaca, mengajar, dan pena disebutkan. Ayat-ayat ini sesungguhnya memperkenalkan Allah sebagai guru umat manusia, guru yang mengajar manusia apa yang mereka tidak ketahui. Dan bagian lain dari—(kata tidak dapat didengar)—mengenai misi Nabi kudus Islam—disebutkan bahwa Yang Mahakuasa menetapkan seseorang dari antara rakyat biasa sebagai nabi mereka agar, “Bacakan bagi mereka ayat-ayat ilahi.” “Dan memurnikan mereka dari pencemaran-pencemaran etis dan ideologis.” “Untuk mengajar mereka kitab dan kebijaksanaan ilahi.”
Sahabat-sahabat yang terhormat, semua kata dan pesan dari para nabi ilahi, sejak Ibrahim dan Ishak dan Yakub hingga Daud dan Sulaiman dan Musa hingga Yesus dan Muhammad, telah menyelamatkan manusia dari ketidaktahuan, kealpaan, takhyul-takhyul, perilaku yang tak pantas, dan cara pikir yang merusak dengan penghormatan kepada pengetahuan dan jalan menuju pengetahuan, cahaya, dan etika yang benar.
Dalam kultur kami, kata ilmu sudah digambarkan sebagai “iluminasi”. Sebenarnya, “ilmu” bermakna “terang” dan ilmu sejati adalah ilmu yang menolong manusia dari ketidaktahuan untuk kemanfaatan diri. Dalam sebuah definisi ilmu yang diterima secara luas, dinyatakan bahwa ia adalah cahaya yang disimpan ke dalam hati mereka yang telah terpilih oleh Allah; oleh karena itu, menurut definisi ini, ilmu adalah anugerah ilahi, dan hati adalah tempat di mana ia berada.
Jika kita menerima bahwa “ilmu” bermakna “iluminasi”, maka lingkupnya akan melebihi sains eksperimental, dan ia meliputi realitas yang disingkapkan dan yang tersembunyi. Salah satu kejahatan utama yang dihantamkan terhadap ilmu adalah dengan membatasinya hingga pada sains-sains eksperimental dam eksakta; kejahatan ini terjadi meskipun ia terus meluas melebihi lingkup ini.
Realitas-realitas dunia tidak dibatasi pada kenyataan-kenyataan fisik. Dan, materi itu hanyalah bayangan dari realitas-realitas yang lebih tinggi, dan ciptaan fisik hanyalah salah satu kisah tentang penciptaan dunia. Manusia hanyalah satu contoh dari ciptaan yang merupakan kombinasi dari material dan roh.
Dan poin penting lain adalah hubungan ilmu dengan kesucian jiwa, hidup, perilaku, dan etika manusia. Dalam ajaran nabi ilahi, satu realitas akan selalu terikat dengan ilmu. Realitas kemurnian jiwa dan perilaku baik, pengetahuan dan kebijaksanaan adalah realitas murni dan jelas. Ilmu adalah cahaya. Ia merupakan pengungkapan kenyataan, dan hanya ilmuwan dan peneliti yang murni, bebas dari ideologi-ideologi yang salah, takhyul-takhyul, egoisme, dan jebakan-jebakan material yang dapat mengungkapkan realitas.
Sahabat-sahabat terhormat, ilmu dan kebijaksanaan dapat juga disalahgunakan, suatu penyalahgunaan yang disebabkan oleh egoisme, korupsi, hasrat material, dan kepentingan material, seperti juga minat individu dan kelompok. Hasrat material menempatkan manusia berhadapan dengan kenyataan-kenyataan dunia ini. Manusia yang terkorupsi menolak menerima kenyataan, dan bahkan jika mereka sungguh menerimanya, mereka tidak akan mematuhinya.
Terdapat banyak ilmuwan yang menyadari realitas tetapi tidak menerimanya. Egoisme mereka tidak membiarkan mereka untuk menerima realitas itu. Apakah mereka yang dulu, dalam perjalanan sejarah manusia, menggelar peperangan tidak memahami realitas bahwa hidup, hak milik, kehormatan, wilayah-wilayah, dan hak-hak manusia harus dihormati? Atau, apakah mereka memahaminya tetapi tidak mempunyai iman untuk menaatinya?
Sahabat-sahabat yang terhormat, sepanjang jiwa manusia tidak bebas dari kebencian, iri hati, dan egoisme, maka ia tidak menaati kebenaran oleh kekuatan penerangan ilmu dan ilmu itu sendiri. Ilmu adalah cahaya dan para ilmuwan harus tulus dan saleh. Jika umat manusia mencapai tingkat pengetahuan rohani dan fisik yang paling tinggi, tetapi para ilmuwannya bukanlah pribadi-pribadi yang tulus, maka pengetahuan ini tidak bisa melayani kepentingan umat manusia, dan beberapa dampak pun dapat terjadi.
Pertama, para pelanggar hanya mengungkapkan sebagian realitas yang tentu saja hanya bermanfaat bagi mereka sendiri dan merahasiakan sisanya, seperti yang pernah kita saksikan berkenaan dengan ilmuwan-ilmuwan agama pada masa lalu. Sayangnya, hari ini kita melihat para peneliti dan ilmuwan tertentu itu masih menyembunyikan kebenaran dari orang-orang.
Kedua, para ilmuwan dan saintis disalahgunakan bagi kepentingan pribadi, kelompok, atau pihak tertentu. Jadi, di dunia hari ini, kekuatan-kekuatan yang berkuasa sedang menyalahgunakan banyak ilmuwan di dalam bidang-bidang yang berbeda, dengan tujuan melucuti banyak bangsa dari kekayaan mereka.
Dan mereka menggunakan setiap peluang hanya untuk kemanfaatan mereka sendiri.
Sebagai contoh, mereka menipu orang-orang dengan menggunakan metode dan perangkat ilmiah. Mereka, sesungguhnya, ingin menjustifikasi pelanggaran-pelanggaran mereka sendiri, meskipun dengan menciptakan musuh-musuh yang tak eksis, misalnya, dan menciptakan atmosfer yang tidak aman. Mereka berupaya untuk menguasai setiap hal atas nama memerangi ketidakamanan dan terorisme. Mereka bahkan melanggar kebebasan-kebebasan individu dan sosial di dalam negeri mereka sendiri dengan dalih tersebut. Mereka tidak menghormati privasi rakyat mereka sendiri. Mereka menyadap percakapan telepon dan berupaya untuk mengendalikan rakyat mereka. Mereka menciptakan atmosfer psikologis yang menggelisahkan untuk menjustifikasi tindak-tindak provokasi perang mereka di bagian-bagian benua yang berbeda.
Sebagai contoh lain, dengan menggunakan metode dan perencanaan yang “akurat”, mereka memulai seranganan gencar mereka terhadap kultur-kultur domestik dari banyak bangsa, kultur-kultur yang merupakan hasil dari ribuan tahun interaksi, kreativitas, dan aktivitas artistik bangsa-bangsa bersangkutan. Mereka mencoba untuk menghapuskan kultur-kultur tersebut demi memisahkan orang-orang dari identitas mereka dan mengamputasi ikatan mereka dengan sejarah dan nilai-nilai mereka sendiri. Mereka mempersiapkan landasan untuk menelanjangi orang-orang dari kekayaan rohani dan material mereka dengan menanamkan kepada mereka perasaan terintimidasi, hasrat untuk imitasi, dan semata-mata konsumsi, serta tunduk kepada kekuatan-kekuatan yang menindas.
Membuat bom nuklir, senjata kimia dan biologi serta senjata-senjata pemusnah massal adalah hasil lain dari penyalahgunaan ilmu dan riset oleh kekuatan-kekuatan besar. Tanpa kooperasi dari para ilmuwan dan saintis tertentu, maka kita tidak akan menyaksikan produksi senjata nuklir, kimia, dan biologi yang berbeda-beda. Apakah senjata-senjata ini untuk melindungi keamanan global? Apa yang bisa dicapai senjata nuklir bagi umat manusia? Jika perang nuklir terjadi di antara dua kekuatan nuklir, apa bencana kemanusiaan yang akan berlangsung? Dewasa ini, kita dapat menyaksikan efek-efek nuklir, bahkan pada generasi-generasi baru penduduk
Poin lain dari rasa duka ini adalah beberapa kekuatan besar menciptakan monopoli atas sains dan mencegah negara-negara lain dalam mencapai pengembangan ilmiah yang sama.
Hal ini, juga, adalah salah satu kejutan pada masa kita. Beberapa kekuatan besar tidak ingin melihat kemajuan dan perkembangan masyarakat-masyarakat dan negara-negara lain. Mereka berdalih dengan ribuan alasan, melemparkan tuduhan tanpa bukti, memberlakukan sanksi-sanksi ekonomi untuk mencegah bangsa-bangsa lain dari perkembangan dan percepatan. Semua itu merupakan hasil keberjarakan mereka dari nilai-nilai kemanusiaan, nilai moral, dan ajaran nabi ilahi. Dengan sangat menyesal, mereka belum terlatih untuk melayani umat manusia.
Yang terhormat, akademisi, para ilmuwan, dan para mahasiswa, saya percaya bahwa anugerah terbesar Tuhan bagi manusia adalah ilmu dan pengetahuan. Pencarian manusia akan pengetahuan dan kebenaran melalui ilmu adalah apa yang dijamin sebagai upaya mendekat kepada Tuhan, tetapi ilmu haruslah dikombinasikan dengan kemurnian roh manusia sehingga para ilmuwan dapat menyingkap selubung kebenaran lalu menggunakan kebenaran itu untuk memajukan kepentingan-kepentingan kemanusiaan.
Tuhan menyadari semua realitas. Semua peneliti dan ilmuwan dicintai oleh Tuhan. Maka saya berharap akan ada satu hari nanti ketika para ilmuwan dan saintis tersebut memerintah dunia dan Tuhan itu sendiri akan datang bersama Musa, Kristus, dan Nabi Muhammad untuk memerintah dunia ini dan untuk membawa kita ke arah keadilan.
Saya berterima kasih kepada anda sekarang, tetapi mengacu kepada dua poin yang dikatakan di pengantar tadi mengenai saya, maka saya terbuka bagi setiap pertanyaan.
Tahun lalu, saya akan katakan dua tahun lalu, saya mengangkat dua pertanyaan. Anda tahu bahwa tugas utama saya adalah dosen universitas. Sekarang sebagai presiden
Dan saya angkat dua pertanyaan. Tetapi alih-alih mendapatkan tanggapan, saya malah menerima gelombang hujatan dan tuduhan, dan sayangnya, mereka kebanyakan datang dari kelompok-kelompok yang mengklaim percaya akan kebebasan berbicara dan kebebasan untuk informasi. Anda pasti tahu bahwa Palestina adalah luka yang berusia tua, sama tuanya dengan 60 tahun.
Selama 60 tahun, orang-orang ini diusir; selama 60 tahun, orang-orang ini terus dibunuhi; selama 60 tahun, sehari-harinya, selalu ada konflik dan teror; selama 60 tahun, wanita-wanita dan anak-anak yang tidak bersalah dibinasakan; dihancurkan, dan dibunuh oleh helikopter-helikopter dan pesawat-pesawat tempur yang menghancurkan rumah-rumah dari atas kepala mereka; selama 60 tahun, anak-anak usia sekolah dipenjarakan dan disiksa; selama 60 tahun, keamanan di Timur Tengah berada dalam bahaya; selama 60 tahun, slogan ekspansionisme “Dari Nil hingga Efrat” terus digemakan kelompok-kelompok tertentu di bagian dunia tersebut.
Dan sebagai seorang yang akademis, aku ajukan dua pertanyaan, dua pertanyaan yang sama yang saya akan ajukan lagi di sini. Dan anda dapat menilai apakah tanggapan kepada pertanyaan-pertanyaan itu haruslah berupa hujatan dan tudingan, atau semua kata dan propaganda yang negatif, atau haruskah kita benar-benar mencoba menghadapi dua pertanyaan ini dan bereaksi terhadap mereka? Seperti anda, seperti umumnya para akademisi, saya akan berupaya diam sampai saya mendapat jawaban. Maka, saya sedang menunggu jawaban logis alih-alih hujatan-hujatan.
Pertanyaan pertama saya adalah jika memang Holocaust itu kenyataan yang terjadi pada masa kita, suatu sejarah yang terjadi, mengapakah tidak ada riset yang cukup yang dapat mendekati topik ini dari perspektif-perspektif yang berbeda? Sahabat-sahabat kita merujuk kepada 1930 sebagai titik awal bagi perkembangan ini; bagaimanapun, saya mempercayai Holocaust, dari apa yang kita baca, telah terjadi selama Perang Dunia II setelah 1930 pada 1940-an. Maka, anda tahu, kita harus benar-benar mampu melacak peristiwa itu.
Pertanyaan saya sederhana.
Dan pertanyaan kedua saya, mengingat peristiwa historis ini, jika memang suatu kenyataan, maka kita masih perlu mempertanyakan apakah rakyat Palestina harus menanggungnya ataukah tidak. Bagaimanapun, peristiwa itu terjadi di Eropa. Bangsa Palestina tidak punya peran di dalamnya. Jadi kenapakah orang-orang Palestina harus terus menanggung akibat suatu peristiwa yang tidak ada kaitannya dengan mereka?
Rakyat Palestina tidak melakukan kejahatan apa pun. Mereka tidak punya peran dalam Perang Dunia II. Mereka hidup bersama masyarakat Yahudi dan Kristen secara damai pada masa tersebut. Mereka tidak mempunyai permasalahan. Dan hari ini, juga, Yahudi, orang-orang Kristen, dan Muslim hidup bersaudara di seluruh dunia ini, dan di banyak benua. Mereka tidak mempunyai permasalahan yang serius.
Tetapi apa sebabnya rakyat Palestina harus membayar semua ini, orang-orang Palestina yang tidak bersalah?
Dan perihal topik kedua, yakni isu nuklir
Kami adalah sebuah negara. Kami adalah anggota International Atomic Energy Agency. Selama lebih daripada 33 tahun, kami adalah negara anggota agensi itu. Hukum agensi itu dengan tegas menyatakan bahwa semua negara anggota mempunyai hak untuk teknologi bahan bakar nuklir yang damai. Ini adalah pernyataan tegas dan eksplisit yang dibuat di dalam hukum itu. Dan hukum itu mengatakan bahwa tidak ada alasan atau dalih, bahkan pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan IAEA sendiri, yang dapat mencegah hak negara anggota untuk memiliki hak itu.
Tentu saja, IAEA bertanggung jawab untuk melaksanakan pemeriksaan-pemeriksaan. Kami adalah salah satu negara yang telah melaksanakan jumlah terbanyak dari level kerja sama dengan IAEA. Mereka setiap jam, minggu, dan hari melakukan pemeriksaan-pemeriksaan di dalam negeri kami. Dan berulang-ulang kali, laporan-laporan agensi itu menunjukkan bahwa aktivitas nuklir
Tetapi sayangnya, dua atau tiga kekuatan monopolistik, kekuatan-kekuatan yang egois, ingin memaksa kata-kata mereka terhadap bangsa
Mereka mengatakan kepada kami jangan anda biarkan hal itu terjadi—mereka tidak akan membiarkan mereka memeriksa. Mengapa tidak? Tentu saja kami bisa. Bagaimana mungkin anda mempunyai hak itu sementara kami tidak? Kami ingin mempunyai hak untuk energi nuklir damai. Mereka mengatakan kepada kami, “Jangan membuatnya sendiri. Kami akan memberikannya kepada anda.”
Pada masa. lalu, saya katakan kepada anda, kami memiliki kontrak dengan pemerintah AS, dengan pemerintah Inggris, pemerintah Prancis, pemerintah Jerman, dan pemerintah Kanada dalam pengembangan nuklir untuk tujuan-tujuan damai. Tetapi secara sepihak, masing-masing mereka membatalkan kontrak-kontrak mereka dengan kami, sebagai hasilnya bangsa
Kenapa kami (
Kami ingin mempunyai hak untuk menentukan nasib kami sendiri di masa depan. Kami ingin independen. Jangan mengintervensi kami. Jika kalian tidak memberikan kepada kami sukucadang pesawat terbang sipil, mengapa kami harus berharap bahwa kalian akan (berbaik hati) memberikan kepada kami bahan bakar untuk pengembangan nuklir demi tujuan-tujuan damai?
Selama 30 tahun kami menghadapi problem-problem tersebut; lebih daripada 5 milyar dolar kepada Jerman dan lalu kepada Rusia, tetapi kita tidak pernah mendapatkan apa pun, dan yang terburuk belum diselesaikan. Ini adalah hak kami, kami menghendaki hak kami, dan kami tidak menghendaki apa pun di luar hukum, tidak kurang dari apa yang hukum internasional katakan. Kami adalah bangsa yang cinta damai. Kami mencintai semua bangsa. (Tepuk tangan, sorak-sorak, dan cemooh.)
MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, pernyataan-pernyataan anda di sini hari ini dan di masa lalu telah memicu munculnya banyak pertanyaan yang saya akan sampaikan kepada anda atas nama para mahasiswa dan fakultas yang sudah menyerahkan semua itu kepada saya.
Izinkan saya mulai dengan pertanyaan...
PRESIDEN AHMADINEJAD: (dalam bahasa Inggris.) satu persatu, satu persatu.
COATSWORTH: Satu persatu, ya. (Tepuk tangan.)
Pertanyaan pertama adalah: Apakah Anda atau pemerintah anda tengah mengupayakan penghancuran negara
PRESIDEN AHMADINEJAD: kami mencintai semua bangsa. Kami bersahabat dengan orang-orang Yahudi. Terdapat banyak Yahudi di Iran yang hidup damai dengan keamanan. Anda harus memahami bahwa dalam konstitusi kami, dalam hukum kami, dalam pemilihan-pemilihan parlemen, bagi setiap 150,000 orang, kami mendapatkan satu wakil di parlemen. Bagi masyarakat Yahudi, seperlima dari jumlah itu saja, mereka sudah mendapatkan satu wakil mandiri di parlemen. Maka proposal kami kepada penderitaan bangsa Palestina adalah sebuah proposal yang demokratis dan berperikemanusiaan.
Apa yang kami katakan adalah bahwa untuk memecahkan persoalan 60 tahun ini, kita harus membiarkan orang-orang Palestina untuk memutuskan masa depan mereka sendiri. Ini sesuai dengan semangat Piagam PBB dan prinsip-prinsip pokok yang diabadikan di dalamnya. Kita harus membiarkan orang Yahudi-Palestina, Muslim-Palestina, dan Kristen-Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri melalui sebuah referendum yang bebas. Apa pun yang mereka pilih sebagai sebuah bangsa, maka semua orang harus menerima dan menghormatinya. Tidak boleh ada orang yang ikut campur dalam urusan-urusan bangsa Palestina. Jangan sampai ada orang yang menabur benih perselisihan. Tidak boleh ada siapa pun yang membelanjakan milyaran dolar untuk memperlengkapi dan mempersenjatai satu kelompok di
Kami katakan biarkan bangsa Palestina untuk memutuskan masa depan mereka sendiri, untuk memiliki hak menentukan nasib sendiri. Ini adalah apa yang kami katakan sebagai bangsa
MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, menurut saya, banyak pendengar kita yang ingin mendengar sebuah jawaban yang lebih jelas kepada pertanyaan itu (disela oleh sorak-sorak, tepuk tangan).
Pertanyaannya ialah: apakah anda atau pemerintah anda mengupayakan penghancuran negara
PRESIDEN AHMADINEJAD: maka anda menghendaki jawaban dengan cara yang anda ingin dengar. Well, ini bukan kebebasan arus informasi yang sesungguhnya. Saya hanya mengatakan kepada anda di mana posisi saya dan apa pendapat saya. (Tepuk tangan.)
Saya bertanya kepada anda, apakah isu Palestina merupakan isu internasional yang penting ataukah tidak? Tolong katakan, ya atau tidak. (tertawa, tepuk tangan.)
MR. COATSWORTH: Jawaban atas pertanyaan anda adalah ya. (tertawa.)
PRESIDEN AHMADINEJAD: baik, terima kasih atas kerja sama anda.
Kita mengakui ada masalah di
MR. COATSWORTH: yang diajukan Presiden Bollinger sebelumnya dan yang datang dari sejumlah mahasiswa, adalah mengapa pemerintah anda menyediakan bantuan bagi teroris-teroris? Apakah Anda akan berhenti melakukan hal itu dan mengizinkan pemantauan internasional untuk menjamin bahwa anda sudah menghentikannya?
PRESIDEN AHMADINEJAD: Baik, saya akan ajukan satu pertanyaan di sini kepada anda. Jika seseorang datang dan meletuskan bom di sekitar Anda, mengancam presiden anda, para anggota pemerintahan anda, membunuh para anggota senat atau kongres, bagaimana anda akan memperlakukan mereka? Akankah anda akan memberi mereka penghargaan atau anda akan menyebut mereka kelompok teroris? Baiklah, itu jelas. Anda akan menyebut mereka teroris.
Sahabat saya yang terhormat, bangsa
Satu bulan kemudian, dalam operasi teroris yang lain, 72 anggota parlemen kami dan pejabat-pejabat tinggi kami, termasuk empat menteri dan delapan wakil menteri, tubuh-tubuh mereka hancurkan berkeping-keping sebagai hasil serangan teroris. Dalam enam bulan, lebih daripada 4,000 orang Iran tewas, dibunuh kelompok teroris, yang semua ini dilakukan oleh tangan satu kelompok teroris tunggal. Sangat disesalkan, kelompok teroris yang sama itu sekarang, hari ini, di dalam negeri anda, sedang melakukan operasi-operasi dengan dukungan pemerintah AS, bekerja dengan bebasnya, mendistribusikan deklarasi-deklarasi dengan bebasnya. Dan kamp-kamp mereka di Irak didukung oleh pemerintah AS. Mereka dijamin aman oleh pemerintah AS.
(Note: 28 Juni, 1981 -- Mujahedeen-e Khalq (MEK), kelompok oposisi militan Iran meledakkan bom di markas besar Partai Republik Islam dan kantor utamanya, yang menyebabkan tewasnya 70 pejabat tinggi Iran, termasuk Ketua Mahkamah Agung Ayatullah Mohammad Beheshti, Presiden Mohammad-Ali Rajaei, dan Perdana Menteri Mohammad-Javad Bahonar).
Bangsa kami sudah dirugikan oleh aktivitas teroris. Kami adalah bangsa yang pertama menolak terorisme dan yang pertama menegakkan kebutuhan untuk melawan terorisme. (Tepuk tangan.)
Kita perlu menangani penyebab utama terorisme dan membasmi penyebab-penyebab utama itu.
Kami hidup di Timur Tengah. Bagi kami, adalah sungguh jelas kekuatan-kekuatan mana saja yang melahirkan teroris-teroris, mendukung mereka, dan mendanai mereka. Kami mengetahui hal itu. Bangsa kami, bangsa
Kami sendiri adalah korban-korban terorisme, dan patut disesalkan bahwa orang-orang yang berkoar sedang melawan terorisme, alih-alih mendukung rakyat dan bangsa Iran, alih-alih memerangi teroris-teroris yang sedang menyerang mereka, mereka malah mendukung teroris-teroris dan kemudian menudingkan telunjuk kepada kami. Ini adalah hal paling disesalkan.
MR. COATSWORTH: serangkaian pertanyaan lebih lanjut akan menantang pandangan anda mengenai Holocaust. Karena bukti bahwa peristiwa ini terjadi di Eropa pada 1940-an sebagai hasil dari tindakan-tindakan pemerintah Nazi Jerman, karena bahwa—fakta-fakta itu dengan baik didokumentasikan, mengapa anda meminta riset tambahan? Sepertinya tidak ada tujuan dalam melakukan hal itu, selain dari mempertanyakan apakah Holocaust benar-benar terjadi sebagai satu fakta historis. Dapatkah anda menjelaskan mengapa anda percaya lebih banyak riset diperlukan dalam kaitan dengan fakta-fakta yang tak dapat dipertentangkan?
PRESIDEN AHMADINEJAD: Terima kasih banyak untuk pertanyaan anda. Saya adalah seorang akademisi, dan anda juga. Dapatkah anda berpendapat bahwa meneliti suatu fenomena selesai untuk selamanya? Dapatkah kita menutup buku mengenai suatu peristiwa historis? Terdapat perspektif-perspektif yang berbeda yang muncul setelah setiap riset selesai. Mengapa kita menghentikan riset sama sekali? Mengapa kita harus menghentikan kemajuan ilmu dan pengetahuan? Anda seharusnya tidak bertanya kepada saya mengapa saya bertanya. Anda harusnya bertanya kepada diri anda sendiri mengapa anda berpikir bahwa peristiwa itu tidak perlu dipertanyakan lagi.
Mengapa anda ingin menghentikan kemajuan ilmu dan riset? Apakah anda pernah menemukan apa yang disebut absolut di dalam fisika? Kita mempunyai prinsip-prinsip di dalam matematika yang dinyatakan bersifat absolut selama lebih daripada 800 tahun, tetapi ilmu pengetahuan yang baru telah membebaskan absolutisme itu ke arah logika-logika yang berbeda dalam melihat matematika, dan hal semacam itu telah mengubah cara kita memandangnya sebagai sebuah ilmu pengetahuan secara keseluruhan setelah 800 tahun. Jadi, kita harus membiarkan peneliti-peneliti, para ilmuwan, untuk menyelidiki segalanya, setiap fenomena—Tuhan, alam semesta, manusia, sejarah, dan peradaban. Mengapa kita harus menghentikan itu?
Saya tidak sedang mengatakan bahwa peristiwa itu tidak terjadi sama sekali. Ini bukan penilaian yang saya sampaikan di sini. Saya katakan pada pertanyaan saya yang kedua, jika memang ini terjadi, lalu apa hubungannya dengan bangsa Palestina? Ini pertanyaan yang serius. Terdapat dua dimensi. Dalam pertanyaan pertama, saya...
COATSWORTH: Izinkan saya memperdalam ini sedikit lebih jauh. Sulit untuk memulai suatu diskusi ilmiah jika tidak ada setidaknya beberapa dasar—beberapa dasar empiris, beberapa kesepakatan mengenai apa yang menjadi fakta-fakta. Jadi, menuntut riset terhadap fakta-fakta yang berkedudukan sangat kuat; menunjukkan tantangan terhadap fakta-fakta itu sendiri dan suatu pengingkaran bahwa sesuatu yang mengerikan telah terjadi pada tahun-tahun tersebut di Eropa. (Tepuk tangan.)
Izinkan saya melanjutkan ke...
PRESIDEN AHMADINEJAD: izinkan saya. Bagaimanapun, anda bebas menafsirkan apa yang anda inginkan dari apa yang saya katakan. Tetapi apa yang saya katakan telah saya katakan dengan kejelasan.
Pada pertanyaan pertama, saya berupaya untuk membela hak-hak para ilmuwan Eropa. Dalam wilayah sains dan riset, tidak ada sesuatu yang diketahui sebagai absolut. Tidak ada sesuatu yang secara memadai dilakukan, bahkan dalam fisika sekalipun.
Inilah yang manusia kehendaki. Mereka ingin mendekati suatu topik dari sudut-sudut pandang yang berbeda.
Mengapa kita harus menghentikannya sama sekali? Anda harus memiliki alasan yang dapat dibenarkan untuk melakukan hal itu. Fakta yang telah diteliti pada masa lalu tidak cukup menjadi justifikasi di dalam pikiran saya.
MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, mahasiswa lain bertanya, wanita-wanita
PRESIDEN AHMADINEJAD: yang ada di
Tidaklah benar jika beberapa pemerintahan, ketika mereka tidak setuju dengan pemerintah yang lain, mencoba menyebarkan kebohongan yang menyimpangkan kebenaran seutuhnya. Bangsa kami bebas. Ia memiliki level tertinggi dari keikutsertaan di dalam pemilihan-pemilihan. Di Iran, 80 hingga 90 persen rakyat memberikan suara mereka selama pemilihan, separuhnya—lebih dari separuhnya adalah wanita. Maka, bagaimana mungkin kita katakan bahwa wanita tidak bebas? Adakah ini kebenaran yang seutuhnya?
Dan, perihal eksekusi-eksekusi itu, saya ingin mengajukan dua pertanyaan. Jika seseorang datang dan membangun sebuah jaringan untuk perdagangan gelap obat-obatan yang menimbulkan dampak di
Di Iran, juga, ada hukuman mati bagi para pedagang gelap obat-obatan terlarang, bagi orang-orang yang melanggar hak-hak orang-orang yang lain.
Jika seseorang mengambil senapan, memasuki sebuah rumah, dan membunuh sekelompok orang di
MR. COATSWORTH: Mr. Presiden, pertanyaannya bukan tentang kriminal dan penyelundup narkoba tetapi tentang pilihan seksual dan wanita. (Tepuk tangan.)
PRESIDEN AHMADINEJAD: Di Iran, kami tidak mempunyai homoseks seperti di negeri anda. (tertawa.) Kami tidak memiliki itu di negeri kami. (cemooh.) Di Iran, kami tidak mempunyai fenomena itu. Saya tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu kepada anda bahwa kami mempunyainya. (tertawa.)
Dan perihal wanita, mungkin anda berpikir bahwa menjadi seorang wanita itu adalah suatu kejahatan. Bukanlah suatu kejahatan untuk menjadi wanita. Wanita adalah makhluk terbaik yang diciptakan Tuhan. Mereka merepresentasikan kebaikan dan kecantikan yang Tuhan tanamkan pada mereka. Wanita-wanita dihormati di
MR. COATSWORTH: pertama, apa yang anda harapkan dengan berbicara di
PRESIDEN AHMADINEJAD: inilah saya tamu kalian. Saya diundang oleh
Di Iran, ketika anda mengundang seorang tamu, maka anda menghormati mereka. Ini adalah tradisi kami yang dituntut oleh kultur kami, dan saya tahu bahwa orang-orang Amerika juga mempunyai kultur itu.
Tahun lalu, saya ingin mengunjungi lokasi tragedi 11 September untuk menunjukkan rasa hormat saya kepada korban-korban dari tragedi ini, menunjukkan simpati saya kepada keluarga-keluarga mereka, tetapi rencana-rencana kami molor dari jadwal. Kami terlibat dalam negosiasi-negosiasi dan pertemuan-pertemuan hingga tengah malam, dan mereka berkata akan sangat sulit mengunjungi lokasi itu pada jam-jam tengah malam. Maka saya mengatakan kepada teman-teman saya bahwa kami harus merencanakan hal ini pada tahun berikutnya, sehingga saya dapat pergi dan mengunjungi lokasi itu untuk menunjukkan penghormatan saya. Sayangnya, beberapa kelompok orang mempunyai reaksi-reaksi yang sangat kuat, reaksi-reaksi yang sangat buruk. Sungguh buruk bagi seseorang untuk mencegah seseorang yang ingin menunjukkan simpati kepada keluarga dari korban-korban 11 September—peristiwa yang tragis.
Ini adalah rasa hormat dari sisi saya. Beberapa orang mengatakan ini adalah penghinaan. Apa yang anda katakan? Inilah cara saya untuk menunjukkan rasa hormat. Mengapa anda berpikir demikian? Dengan berpikir seperti itu, bagaimana mungkin anda bisa mengatur urusan-urusan dunia? Tidakkah anda berpikir bahwa banyak permasalahan di dunia ini datang dari cara anda memandang isu-isu, dari cara berpikir macam ini, dari pendekatan pesimistis semacam ini terhadap banyak orang, dan dari level tertentu egoisme. Semua itu harus dikesampingkan sehingga kita dapat menunjukkan rasa hormat kepada setiap orang, membiarkan sebuah lingkungan persahabatan untuk tumbuh, membiarkan semua bangsa untuk berbicara satu sama lain, dan bergerak ke arah perdamaian?
Saya ingin berbicara dengan pers.
MR. COATSWORTH: Sejumlah pertanyaan sudah ditanyakan mengenai program nuklir anda. Mengapa pemerintah anda ingin memperoleh uranium yang diperkaya, yang juga bisa digunakan untuk senjata nuklir? Apakah anda akan berhenti melakukan hal ini?
PRESIDEN AHMADINEJAD: Program nuklir kami, terutama sekali, beroperasi dalam kerangka hukum, dan kedua, di bawah pemeriksaan-pemeriksaan IAEA, dan yang ketiga, sepenuhnya bersifat damai. Teknologi yang kita miliki adalah untuk pengayaan di bawah level 5 persen, dan setiap level di bawah 5 persen semata-mata adalah untuk menyediakan bahan bakar kepada pembangkit tenaga listrik. Laporan-laporan IAEA berulangkali secara tegas mengatakan bahwa tidak ada indikasi
IAEA sudah membuktikan bahwa aktivitas kami adalah untuk tujuan-tujuan damai. Tetapi ada dua atau tiga kekuatan yang berpikir bahwa mereka mempunyai hak untuk memonopoli semua sains dan pengetahuan. Dan mereka menginginkan bangsa Iranian untuk meminta kepada pihak lain dalam mendapatkan bahan bakar, mendapatkan sains, dan mendapatkan pengetahuan. Lalu mereka tentu saja akan menahan diri dari memberikan semua itu kepada kami.
Jadi kami sungguh jelas mengenai apa yang kami butuhkan. Jika anda sudah berhasil menciptakan generasi kelima bom atom dan malahan sedang mengujinya, maka mengapakah anda mempersoalkan tujuan-tujuan damai dari orang-orang yang menghendaki energi nuklir? (Tepuk tangan.) Kami tidak percaya akan senjata nuklir. Ia menentang seluruh prinsip umat manusia.
Izinkan saya mengatakan kepada anda sebuah lelucon di sini. Saya berpikir bahwa politikus-politikus yang memburu bom atom atau sedang mengujinya, secara politis mereka terkebelakang, kuno. (Tepuk tangan.)
MR. COATSWORTH: saya tahu waktu anda singkat dan anda perlu untuk melanjutkan. Apakah
PRESIDEN AHMADINEJAD: Dari awal, kami menyatakan siap untuk bernegosiasi dengan semua negara. Sejak 28 tahun lalu, ketika revolusi kami berhasil dan kami mapan—kami mengambil kebebasan dan demokrasi yang dibatasi oleh suatu pemerintahan diktator yang pro-Barat, kami mengumumkan kesiapan kami. Selain dua negara, kami siap mempunyai hubungan bersahabat dengan semua negara di dunia. Salah satu dari dua negara itu adalah rezim apartheid Afrika Selatan, yang sudah lenyap, dan yang kedua adalah rezim Zionis. Untuk semua orang selain itu di seluruh dunia ini, kami menyatakan bahwa kami ingin mempunyai ikatan persahabatan.
Bangsa
Kami mempertanyakan cara dunia ditata pada hari ini. Kami percaya bahwa penataan seperti sekarang tidak akan mengarah kepada perdamaian dan keamanan yang sehat bagi dunia, itulah cara yang dijalankan pada hari ini. Kami mempunyai solusi-solusi berdasarkan atas nilai-nilai kemanusiaan dan hubungan-hubungan antar negara. Dengan pemerintah AS, juga, kami akan bernegosiasi. Kami tidak mempunyai masalah tentang itu, tentu saja di bawah keadaan yang adil dan dengan rasa salaing menghormati.
Anda lihat bahwa dalam rangka membantu keamanan Irak, kami telah melakukan tiga putaran pembicaraan dengan Amerika Serikat. Dan tahun lalu, sebelum datang ke
Selama 28 tahun, mereka secara konsisten mengancam kami, menghina kami, mencegah kemajuan ilmiah kami, setiap harinya di bawah satu dalih atau lainnya. Anda semua tahu Saddam, sang diktator itu, didukung pemerintah Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa ketika menyerang
Dan sejak itu, kami telah terus berada dalam propaganda yang berbeda-beda, seperti embargo-embargo, sanksi-sanksi ekonomi, dan sanksi-sanksi politik. Mengapa? Karena kami menyingkirkan seorang diktator? Karena kami menginginkan kebebasan dan demokrasi yang kami dapatkan untuk diri kami sendiri? Tetapi kami tidak bisa selalu berbicara. Kami berpikir bahwa jika pemerintah AS mengakui hak-hak rakyat Iran, menghormati semua negara, dan mengulurkan tangan persahabatan dengan semua orang Iran, mereka juga akan melihat bahwa Iran akan menjadi salah satu sahabat yang baik.
Apakah Anda izinkan saya untuk berterima kasih kepada para pendengar sebentar?
Baiklah, ada banyak hal yang saya ingin sampaikan, tetapi saya tidak ingin menyita waktu kalian lebih lama lagi. Saya ditanya, akankah saya mengizinkan fakultas dan mahasiswa
Kalian dinantikan untuk berkunjung ke universitas manapun yang kalian inginkan di
Kami akan memberi kalian podium yang sesungguhnya. Kami akan menghormati kalian 100 persen. Kami akan meminta para mahasiswa kami untuk duduk dan mendengarkan kalian, berbicara dengan kalian, mendengar apa yang kalian harus katakan.
Sekarang ini, di universitas-universitas kami, sehari-harinya, ada ratusan pertemuan seperti ini. Mereka mendengar, mereka berbicara, mereka bertanya, dan mereka menyambutnya.
Pada akhirnya, saya ingin berterima kasih kepada
MR. BOLLINGER: Saya mohon maaf jika jadwal Presiden Ahmadinejad membuatnya harus meninggalkan acara ini sebelum ia sempat menj