Roda penerus/roda gila ( maaf gambar nya tidak ke copy)
Roda penerus pada sepeda motor tidak sama dengan pada mobil karena letak roda penerus sepeda motor di dalam mesin. Roda penerus tersebut dipasangkan pada poros engkol. Fungsi roda penerus yang utama adalah untuk menyimpan gaya lembam sehingga mesin masih dapat melaksanakan langkah buang, isap dan kompresi dengan tenaga yang cukup besar. Fungsi tersebut didasarkan pada hukum kelembaman yang menyebutkan bahwa setiap benda cenderung akan mempertahankan keadaannya. Benda yang diam sulit untuk digerakkan dan benda yang terlanjur bergerak tidak begitu saja dapat dihentikan masing-masing cenderung untuk memoertahankan “diam atau terus bergerak”. Kecenderungan bergerak terus pada roda gila tersebut dimanfaatkan untuk menggerakkan piston pada langkah buang, hisap, dan kompresi sedangkan pada langkah usaha piston mendapat gaya tekan yang sangat besar dan ledakan akibat pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar.
Katup dan mekanisme penggerak katup.
Pada sepeda motor 4 tak digunakan katup-katup untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas. Katup-katup tersebut membuka dan menutup secara otomatis melalui mekanisine penggerak katup. Ada dua macam mekanisme penggerak katup yang banyak digunakan pada sepeda motor yaitu mekanisme penggerak dengan batang pendorong dan mekanisme penggerak dengan rantai mesin. Masing-masing mekanisme penggerak tersebut mempunyai kelebihan tersendiri.
Kelebihan mekanisme penggerak katup dengan batang pendorong:
· Tak perlu disetel.
· Pemindahan gerak lebih cepat
· Pembukaan dan penutupan katup lebih tepat.
· Lebih mudah memasangnya
· Tidak berisik.
Kelebihan mekanisme penggerak katup dengan rantai mesin
· Dapat disetel sesuai dengan kondisi mesm.
· Lebih murah harganya.
Karena umumnya sepeda motor 2 tak tidak menggunakan katup maka sepeda motor 2 tak tidak menggunakan mekanisme penggerak katup. Hal mi menyebabkan konstruksi sepeda motor 2 tak lebih sederhana karena tidak diperlukan adanya roda gigi poros engkol, roda gigi poros kam, tuas penekan katup. batang pendorong atau rantai. Tidak digunakannya katup pada mesin sepeda motor 2 tak disebabkan oleh perencanaannya yang lebih sulit dimana jika pada mesin sepeda motor 4 tak setiap dua kali putaran poros engkol katup-katup harus membuka masing-masing satu kali sehingga perbandingan antara roda gigi poros engkol dengan roda gigi poros kam 2:1 maka pada mesin sepeda motor 2 tak hal ini tidak bisa dilaksanakan karena proses sekali pembakaran pada mesin 2 tak adalah satu kali putaran poros engkol atau dua kali langkah piston/torak. Selama satu kali putaran poros engkol katup-katup masing-masing harus membuka satu kali sehingga perbandingan antara roda gigi poros engkol dengan roda gigi poros kam lebih sulit direncanakan.
Mekanisme penggerak katup dengan rantai dilengkapi dengan penyetel ketegangan rantai. Penyetel tersebut bekerja secara otomatis atau manual. Kelebihan penyetel otomatis adalah tegangan rantai selalu sesuai dengan kondisi mesin. Perlu diketahui jika tegangan rantai penggerak katup terlalu keras akan berakibat:
- Mesin mendengung.
- Putaran t.ersendat sendat
- Roda gigi cepat aus.
- Mesin sulit dihidupkan
- Mesin tidak d~at stasioner
- Rantai cepat putus.
Jika tegangan rantai terlalu kendor berakibat:
- Mesin berisik.
- Mesin sulit di hidupkan
- Mesin tidak dapat stasioner.
- Tenaga mesin tidak dapat maksimal.
- Bahan bakar boros karena pembakaran tidak sempurna.
Katup-katup harus dibuat dari bahan yang kuat terhadap panas yang tinggi, perubahan suhu yang tnendadak yaitu suhu dingin dari gas baru dan suhu panas oleh gas buang. serta tahan terhadap gesekan. Untuk menambah efisiensi pemasukan gas baru diameter katup masuk dibuat lebih besar dari pada diameter katup buang. Katup-katup tersebut dilengkapi dengan pegas spiral agar penutupannya rapat. Pegas-pegas tersebut mempunyai tegangan tertentu. Akibat pegas katup yang lemah adalah gerakan katup kurang cepat seperti rnelayang sehingga dapat menyebabkan kebocoran kompresi.
Tegangan pegas yang terlalu kuat menyebabkan katup cepat aus sehingga celah katup cepat bertambah besar karena ujung batang katup cepat aus. Celah katup berfungsi untuk menjamin agar katup tetap menutup rapat meskipun terjadi pemuaian batang katup. Celah katup buang umumnya lebih besar dan pada celah katup masuk. Celah tersebut memisahkan ujung batang katup dengan permukaan tuas penekan katup (rocker arm). Untuk menambah gaya penekanan maka tuas penekan katup dipasang miring.
Kemiringan tuas tersebut berarti menambah panjang lengan momen penekanan. Semakin besar momen tersebut semakin kecil tenaga/gaya yang diperlukan sehingga penekanan terasa ringan
Gambar Mekanisme Penggerak Katup dengan batang pendorong
Keterangan gambar:
1dan 2 = tuas penekan katup
3 = katup buang
4 = katup masuk
5 dan 6 = batang pendorong katup
7 dan 8 = tuas pengangkat
9 = pen
10 = kam
11 = roda gigi kam
12 = roda gigi engkol
Gambar Mekanisme Penyetel Ketegangan Rantai Mesin
Diagram pembukaan katup masuk dan katup buang dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar Diagram Pembukaan Katup
Pada diagram di atas terlihat bahwa katup masuk membuka sebelum langkah hisap dimulai atau pada akhir langkah buang.Pembukaan katup yang lebih awal tersebut lebih menguntungkan karena waktu pembukaan katup lebih lama sehingga gas baru yang masuk lebih banyak. Pada akhir langkah buang aliran gas buang keluar menyebabkan kevakuman di dalam ruang baker. Jika pada saat ini katup masuk membuka maka gas baru akan terhisap masuk meskipun piston sedang bergerak keatas. Katup masuk menutup beberapa derajat engkol setelah piston melewati titik mati bawah. Meskipun pada saat ini piston pada awal langkah kompresi tetapi karena aliran gas masuk begitu deras maka gas baru akan cenderung terus mengalir kedalam silinder.
Katup buang mulai membuka pada akhir langkah usaha yaitu beberapa derajat engkol sebelum titik mati bawah. Pada saat ini piston masih bergerak ke titik mati bawah, tetapi meskipun demikian karena tekanan didalam silinder sangat kuat maka begitu katup buang membuka gas bekas keluar dengan sendirinya tanpa dorongan piston. Katup buang menutup beberapa derajat setelah piston mencapai TMA (Titik Mati Atas). Gas buang bergerak keluar karena gaya lembam gas tersebut dan gaya dorong dari gas baru.
Bantalan
Bantalan berfungsi untuk memikul beban pada bagian-bagian yang berputar atau berayun dimana beban tersebut sangat berat. Bantalan roda memikul seluruh berat kendaraan dan muatannya, bantalan proses engkol memikul gaya akibat pembakaran gas dalam ruang bakar. Meskipun bentuknya sederhana tetapi karena tugasnya sangat berat maka bantalan harus memenuhi syarat-syarat antara lain:
· Tahan aus
· Tahan suhu yang tinggi
· Dapat bekerja terus menerus tanpa harus sering melumasi
Bagian-bagian mesin yang harus diberi bantalan antara lain poros engkol dan batang piston. Kerusakan sedikit saja pada bantalan tersebut dapat berakibat parah yaitu dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan dibagian lain dengan cepat.
Ada beberapa macam bantalan antara lain:
- Bantalan luncur.
Dibanding dengan bantalan modeel yang lain bantalan ini paling murah harganya. Bantalan luncur mamp;u menahan beban yang tinggi. Bantalan juga mampu meredam dan menyerapgetaran yang terjadi sampai batas terendah. Jenis bantalan ini antara lain BOS. Bantalan ini terbuat dari perunggu yang dipres.
- Bantalan gelinding.
Bantalan gelinding mempunyai koefisien gerak yang lebih kecil dibanding bantalan bantalan luncur. Bantalan gelinding yang paling sederhana terdiri atas sejumlah peluru atau jarum yang diapit oleh sepasang silinder baja. Bantalan jenis ini kurang mampu menahan beban berat tetai pelumasnya lebih mudah. Macam bantalan gelinding ditentukan oleh elemen gelindingnya.
b. Latihan
Sebutkan nama dan fungsi komponen mesin sepeda motor yang ditunjukkan oleh instruktur.
Jawaban Latihan :
Komponen yang ditunjukkan kepada peserta diantaranya (1) piston, (2) ruang kompressi, (3) katup, dan (5) poros engkol.
c. Rangkuman
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa mesin sepeda motor terdiri dari beberapa komponen, yang masih dapat dibagi lagi menjadi sub komponen. Komponen utama tersebut adalah silinder blok, silinder kop, dan karter (untuk motor 4 tak).
Fungsi utama mesin tersebut adalah menghasilkan tenaga yang akan menggerakkan roda sehingga sepedah motor melaju. Komponen-komponen mesin itu bekerja secara sistematis, mulai dari komponen untuk memasukkan campuran bahan bakar dan udara sampai dengan pengubahan gerak lurus menjadi putar.
d. Tes
Sebutkan nama komponen sepeda motor yang berfungsi sebagai berikut:
1) Menghisap campuran bensin dan udara ke dalam silinder.
2) Merubah gerak lurus piston menjadi gerak putar untuk dimanfaatkan sebagai tenaga kendaraan.
3) Menggerakkan katup, baik pembuangan maupun pemasukkan.
e. Umpan balik dan tindak lanjut.
Apabila peserta pelatihan sudah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tes di atas secara benar, maka dapat diteruskan dengan kegiatan belajar berikutnya. Untuk mencocokkan benar tidaknya jawaban peserta pelatihan, maka dapat dilihat pada bagian kunci jawaban tes yang terletak pada akhir materi pokok 1 tentang mesin sepeda motor ini.
5. Kegiatan belajar 2 (Mendiskripsikan prinsip kerja motor 4 tak)
a. Uraian
Gambar dan prinsip kerja motor 4 langkah
Keterangan gambar:
1. Saluran masuk / In
2. Klep masuk / In
3. Klep buang / Ex
4. Saluran buang / EX
5. Busi / Sparg Plug
6. Ruang bakar
7. Piston /Zuiger Torak
8. Dryf stang / Stang Zuiger
9. Cran Shaft / Kruk as.
10. Dinding silinder
11. Rusuk-rusuk pendingin
12. Bak verseneling
TMA = Titik Mati Atas
TMB = Titik Mati Bawah
Gambar Langkah Isap
Cara Kerjanya:
Langkah. I. Adalah gerakan hisap
Pada langkah ini piston bergerak dari TMA ke TMB dan katup masuk membuka saluran masuk yang berhubungan dengan karburator, sedangkan katup buang menutup saluran buang. Oleh karena itu bergeraknya piston dari TMA ke TMB ini mempunyai daya isap / sedot yang sangat kuat sehingga gas baru dari karburator, terisap masuk ke dalam silinder dan ruang bakar. Lihat gambar 1.
Gambar Langkah Kompresi
Langkah. II. Adalah gerakan mampat/kompresi
Pada langkah ini, piston bergerak dari TMB ke TMA yang diikuti oleh menutupnya katup hisap dan katup buang. Bergeraknya piston ini, semakin lama membuat ruangan di atas kepala piston semakin sempit, sehingga daya mampat di dalam ruangan yang semakin sempit ini menjadi tinggi. Oleh karena di sekeliling ruangan ini tertutup rapat, maka gas baru yang telah diisap masuk menjadi terpampat/dipres oleh piston. Langkah ini disebut langkah mampat/kompresi. Lihat gambar II.
Gambar Langkah Kerja
Langkah. III. Adalah gerakan kerja
Beberapa saat sebelum sebelum piston mencapai TMA pada akhir langkah kompresi (akhir langkah II) Busi meloncatkan bunga api listrik bertegangan tinggi di dalam ruang bakar, sehingga gas baru yang telah dipampat di dalam ruang bakar, menjadi terbakar. Pembakaran ini berlangsung sampai piston mencari TMA, setelah itu hasil pembakaran gas tersebut dapat menimbulkan panas yang menyebabkan pengembangan gas ini terjadi pada saat setelah piston mencapai TMA, dimana pengembangan gas ini menimbulkan tenaga/tekanan yang dahsyat sekali ke segala penjuru, yakni bagian atas bawah dan samping kiri kanan di dalam ruang bakar. Oleh karena bagian atas dan samping kiri kanan di dalam ruangan bakar adalah statis/tidak bisa bergerak, sedangkan yang dinamis/yang bisa bergerak di dalam ruang bakar hanyalah bagian bawah, yaitu piston, maka dengan sendirinya piston terdorong dengan kuatnya bergerak dari TMA ke TMB. Bergeraknya piston dari TMA ke TMB ini, sudah barang tentu menimbulkan tenaga yang sangat dahsyat pula, di mana tenaga ini dipergunakan untuk memutarkan poros engkol dan diteruskan ke sistem pemindah tenaga. Langkah ini disebut langkah kerja. Lihat gambar III
Gambar Langkah Buang
Langkah IV. Adalah gerakan buang
Piston bergerak dari TMB ke TMA, dimana katup masuk dalam keadaan tertutup dan katup buang membuka, sehingga gas bekas sisa pembakaran di dalam ruang bakar, terdorong keluar oleh piston, melalui saluran buang menuju knalpot. Lihat gambar IV
Proses yang terjadi pada motor 4 tak/langkah :
langkah I. Adalah : Geakan hisap
langkah II. Adalah : Gerakan mampat/kompresi
langkah III. Adalah : Gerakan kerja
langkah IV. Adalah : Gerakan buang.
b. Latihan
Sebutkan cara kerja motor 4 tak mesin sepeda motor yang ditunjukkan oleh instruktur.
Jawaban Latihan
Langkah-langkah dalam cara kerja mesin 4 tak pada sepeda motor yang ditunjukkan kepada peserta diantaranya (1) Pemasukan, (2) Kompressi, (3) Usaha, dan (4) Pembuangan.
c. Rangkuman
Cara kerja motor 4 tak meliputi langkah-langkah sebagai berikut (1) Hisap, (2) Kompressi, (3) Usaha, dan (4) Pembuangan. Jadi pada motor 4 tak ini ada empat gerakan torak, yaitu dari TMA ke TMB dan TMB ke TMA masing-masing dua kali.
d. Tes
Sebutkan posisi katup dan gerakan torak/piston untuk langkah motor sebagai berikut:
1) Pemasukan
2) Kompressi
3) Usaha, dan
4) Pembuangan
e. Umpan balik & Tindak lanjut
Apabila peserta pelatihan sudah dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tes di atas secara benar, maka diteruskan dengan kegiatan belajar berikutnya.
Untuk mencocokkan benar tidaknya jawaban peserta pelatihan, maka dapat dilihat pada bagian kunci jawaban tes yang terletak pada akhir materi pokok 1 tentang Mesin sepeda motor ini.
6. Kegiatan Belajar 3 (Menyebut cara kerja motor 2 langkah) :
a. Uraian
Gambar dan prinsip kerja motor 2 langkah :
Keterangan Gambar:
1. Saluran masuk / IN
2. Saluran buang / EX
3. Saluran bilas
4. Busi / Sparg Plug
5. Ruang bakar
6. Piston /Zuiger Torak
7. Dryf stang / Stang Zuiger
8. Cran Shaft / Kruk as.
9. Ruang karakter
10. Bak verseneling
11. Dinding silinder
12. Rusuk-rusuk pendingin
Langkah. I. Adalah Gerakan ISAP dan MAMPAT/KOMPRESI
Piston bergerak dari TMB ke TMA, sehingga saluran masuk terbuka oleh sisi piston, oleh Reed Valve/Rotary valve atau oleh Cranshaft valvenya. Pada waktu piston semakin bergerak ke atas, maka akan mengakibatkan ruang bagian bawah piston, yakni ruang karter menjadi semakin luas. Bergeraknya piston ke arah TMA ini mengakibatkan bagian bawah piston mengalami kevakuman sehingga campuran udara dan bensin terhisap masuk kedalam ruang karter. Kejadian ini disebut langkah hisap. Selanjutnya piston bergerak terus menuju TMA, sehingga terjadilah pemampatan gas diatas piston yang sebelumnya telah masuk melalui saluran bilas maka timbulah kompresi motor, dimana kejadian ini desebut sebagai langkah kompresi..
Gambar langkah kerja, buang dan kompresi karter
Langkah. II. Adalah gerakan kerja, gerakan buang dan kompresi karter.
Beberapa saat sebelum piston mengakhiri langkah kompresi (pada akhir langkah I) Busi meloncatkan bunga api listrik tegangan tinggi di dalam ruang bakar, sehingga gas baru yang telah dipampat menjadi terbakar. Pembakaran ini berlangsung terus sampai piston mencapai TMA, oleh karena pembakaran tersebut, maka timbul panas yang menyebabkan gas mengembang di dalam ruang bakar, dimana pengembangan gas ini terjadi pada saat setelah piston berada di TMA. Oleh karena pembakaran/pengembagan gas ini terjadi di dalam ruang bakar yang sempit dan tertutup (tidak bocor) dimana bagian atas dan samping kiri kanan dari ruang bakar adalah statis/tidak bisa bergerak, sedangkan yang dinamis/yang bisa bergerak, hanyalan bagian bawah yakni piston, sehingga dengan sendirinya piston akan terdorong ke bawah / ke TMB dengan kuatnya oleh gas yang mengembang. Pada saat piston terdorong ke bawah ini, membawa tenaga yang sangat dahsyat, maka tenaga ini dimanfaatkan untuk memutarkan poros engkol, jadi langkah ini disebut langkah kerja.
Selanjutnya piston bergerak ke arah TMB, membuat lubang buang dan lubang bilas menjadi terbuka, sehingga gas bekas keluar melalui saluran buang, dan gas baru mulai masuk melalui saluran bilas. Oleh karena adanya bantuan desakkan dari gas baru yang mulai masuk lagi ke dalam ruang bakar dan silinder melalui saluran bilas, maka membantu mendorong gas bekas keluar menuju knalpot. Langkah ini disebut langkah buang. Masuknya gas baru dari ruang karter ke dalam ruang bakar dan silinder, disebabkan oleh karena gas baru yang berada di dalam ruang karter mendapat tekanan dari piston, sewaktu piston bergerak ke bawah. langkah ini ini disebut kompresi karter atau langkah pembilasan. Lihat Gambar II.
Proses yang terjadi pada motor 2 langkah :
langkah. I, adalah : gerakan hisap dan mampat / kompresi silinderlangkah. II. adalah : gerakan kerja, gerakan buang dan kompresi karter atau pembilasan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment