Materi Pokok I
(Mesin Sepeda Motor)
1. Pengantar:
Mesin merupakan penghasil tenaga pada suatu kendaraan bermotor, termasuk sepeda motor. Mesin mempunyai komponen utama berupa silinder blok, silinder kop, dan karter (khusus motor 4 tak}. Masing-masing komponen tersebut, terutama pada komponen pertama dan kedua masih dapat dirinci lagi menjadi beberapa sub-komponen.
Di samping itu, masing-masing komponen tersebut di atas mempunyai fungsi tertentu, sesuai dengan cara kerja suatu motor (4 tak atau 2 tak). Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan tentang fungsi komponen mesin, dan cara kerja motor 4 tak dan 2 tak.
Untuk lebih memperjelas pemahaman anda terhadap komponen mesin dan menumbuhkan ketrampilan praktik, maka bagian ini juga memaparkan tentang bagaimana melakukan bongkar-pasang suatu mesin sepeda motor.
2. TIU:
Seteiah mengikuti pelatihan ini peserta pelatihan akan dapat mengenal mesin sepeda motor secara konsep teori dan praktik.
3. TIK:
Setelah mengikuti pelatihan ini peserta pelatihan akan dapat:
a. Menyebutkan fungsi komponen mesin sepeda motor.
b. Menyebutkan cara kerja motor 4 tak.
c. Menyebutkan cara kerja motor 2 tak.
d. Membongkar-pasang komponen mesin sepeda motor.
4. Kegiatan Belajar 1 (Menyebutkan fungsi komponen mesin sepeda motor):
a. Uraian
Komponen tidak bergerak.
Yang dimaksud dengan komponen tidak bergerak pada sepeda motor adalah komponen yang tidak bergerak ketika mesin hidup. Pengertian bergerak di sini tidak sama dengan berpindah sehingga dapatlah dipisahkan komponen mana yang bergerak dan komponen mana yang tidak bergerak. Semua komponen sepeda motor berpindah pada kedudukannya masing-masing ketika sepeda motor berjalan.
Komponen-komponen yang tidak bergerak dalam hal ini adalah yang tidak termasuk ke dalam sistem bahan bakar, sistem pelumasan, dan sistem pendinginan. Penge1ompok tersebut hanya dimaksudkan agar mudah dalam pembahasannya saja. Komponen-komponen tersebut antara lain:
Blok silinder.
Blok silinder bisa dikatakan bagian yang penting penting pada suara mesin. Blok silinder tempat piston bergerak bolak balik dan tempat beberapa komponen kelistrikan dipasangkan. Konstruksi blok silinder dipengaruhi o!eh sistem pendinginannya, jumlah silindernya serta sistem pemasukan bahan bakarnya. Sistem pendinginan sepeda motor kebanyakan adalah dengan menggunakan pendinginan udara. Untuk menambah efektifitas pendinginan maka bagian luar blok silinder dibuat bersirip agar luas bidang permukaan pendinginan lebih besar.
Konstruksi blok silinder sepeda motor 4 tak lebih sederhana dibandingkan dengan sepeda motor 2 tak, karena sistem pemasukan bahan bakar sepeda motor 4 tak menggunakann katup-katup sehingga saluran pemasukannya melalui kepala silinder. Pada sepeda motor 2 tak dinding silindernya berlubang untuk saluran gas (bahan bakar).
Gambar Blok Silinder
Jumlah silinder mesin sepeda motor umumnya hanya satu tetapi ada beberapa sepeda motor bersilinder dua atau lebih. Blok silinder pada sepeda motor dengan dua silinder atau lebih konstruksinya lebih rumit, karena sistem pendinginannya menggunakan pendinginan air. Untuk keperluan pendinginan tersebut maka pada blok silinder perlu dibuat saluran-saluran air pendinginan yang terdiri dari mantel-mantel air.
KepaIa silinder
Bagian atas blok silinder adalah kepala silinder. Kepala silinder dibaut pada blok silinder dengan baut-baut yang panjang. Baut-baut tersebut dikeraskan dengan kekerasan tertentu. Konstruksi kepala silinder dipengaruhi oleh sistem pemasukan bahan bakar dan penggerak katupnya. Pada sepeda motor 4 tak katup-katupnya dipasang pada kepala si1inder sehingga kepala silindernya mempunyai lubang-lubang pemasukan bahan bakar dan pengeluaran gas buang. Jika mesin sepeda motor dengan sistem OHC (Over Head Camshaft) maka poros camnya ditempatkan pada kepala silinder sehingga konstruksinya tambah rumit. Hal ini tidak terdapat pada kepala silinder sepeda motor 2 tak. Kepala silinder juga sebagai tempat pemasangan busi. Busi tersebut dipasangkan dengan cara diulirkan. Elektroda busi menghadap ke ruang bakar.
Gambar Kepala Silinder
Bak engkol
Bak engkol merupakan ruangan tempat berputarnya engkol. Bagian bawah bak engkol adalah ruang karter tempat minyak pelumas. Tutup karter merupakan belahan blok silinder yang dibaut pada sekeliling tepinya Pemasangan belahan tersebut diberi perpak di antara keduanya untuk mencegah kebocoran minyak pelumas. Baut-baut tersebut dipasang dengan kekerasan tertentu oleh pabrik pembuatnya. Namun pada motor 2 tak, ruang engkol tidak digunakan untuk penampungan oli mesin, tetapi difungsikan sebagai ruang bilas untuk proses pemasukan campuran udara dan bensin ke dalam silinder.
Gambar Bak Mesin
Komponen bergerak.
Yang dimaksud dengan komponen bergerak adalah komponen mesin yang bergerak jika mesin hidup baik itu gerak lurus maupun gerak putar. Komponen yang bergerak tersebut adalah yang tidak termasuk ke dalam sistem pendinginan, pelumasan, dan bahan bakar.
Piston
Bentuk piston dibedakan menjadi dua yaitu bentuk piston mesin 2 tak dan bentuk piston mesin 4 tak. Bentuk piston mesin 2 tak ditentukan oleh sistem pemasukan gas ke dalam silindernya. Bentuk piston mesin 2 tak antara lain:
- Puncak piston cembung.
puncak piston cembung dimaksudkan untuk membantu arah pemasukan gas baru ke dalam silinder. Arah masuk gas baru tersebut harus sedemikian rupa sehingga gas buang dapat keluar semuanva dan gas baru tidak ikut keluar bersama gas buang.
- Sisi piston berlubang.
Piston model ini untuk memenuhi keperluan pemasukan gas baru ke dalam ruang engkol. Model ini digunakan pada sistem pemasukan piston valve.
Bentuk bentuk piston di atas tidak digunakan pada sepeda motor 4 tak. Tapi baik piston sepeda motor 4 tak maupun piston sepeda motor 2 tak selalu diberi alur sebagai tempat pemasangan ring piston. Jumlah alur pada piston 4 tak lebih banyak karena piston 4 tak menggunakan dua macam ring yaitu ring oli dan ring kompresi sedangkan piston motor 2 tak hanya menggunakan ring kompresi.
Piston harus tahan terhadap gesekan, panas yang tinggi, perubahan panas yang mendadak serta bobotnya ringan. Gesekan yang terjadi pada piston lama kelamaan akan menyebabkan keausan pada sisi piston. Ausnya piston biasanya dibarengi pula olehnya ausnya dinding silinder. Keausan tersebut berakibat fatal terhadap mesin antara lain tekanan kompresi turun sehingga tenaga mesin berkurang. Hal itu disebabkan karena terjadinya kebocoran gas lewat kerenggangan antara piston dengan dinding silindernya.. Kebocoran gas tersebut berakibat ganda yaitu pemasukan bahan bakar boros dan polusi udara
Jika silinder mesin telah aus perbaikannya adalah dengan cara memperbesar diameter sihindernya dengan demikian diameter pistonnya harus disesuaikan. Pabrik pembuat piston telah memproduksi piston dalam dua ukuran yaitu ukuran standard dan ukuran over size. Ukuran over size dipergunakan untuk diameter silinder yang telah diperbesar (over size).
Gambar Piston
Ring piston
Piston dilengkapi dengan ring untuk menambah kerapatan penyekatan terhadap ruang bakar dan meratakan oli yang melumasi silinder. Ring yang berfungsi untuk menambah kerapatan penyekatan terhadap ruang bakar adalah ring kompresi sedangkan ring yang berfungsi untuk meratakan oli pelumas dalam silinder adalah ring oli. Ring kompresi digunakan pada semua jenis motor baik itu motor 4 tak maupun motor 2 tak. Sedangkan ring oli hanya digunakan pada motor 4 tak. Jumlah ring kompresi pada motor bervariasi tergantung pada keperluannya Pemasangan ring kompresi harus sesuai dengan nomor urutnya. Ring no 1 dipasang pada alur paling atas dari piston dan seterusnya. Ring paling atas disebut top ring. Ring ini dichrom sehingga cukup kuat untuk menahan temperatur yang tinggi serta tahanan terhadap tekanan yang tinggi pula.
Ciri-ciri ring kompresi I motor 2 tak adalah:
· Pada ujung ring terdapat merk IN/IT/IR.
· Agak tebal.
· Lebih kenyal pemegasannya.
· Pada ujung ring terdapat rumah spie untuk mengancing ring.
Ciri-ciri ring kompresi II motor 2 tak adalah:
· Pada ujung ring terdapat tanda merk 2N/2T/2R.
· Agak tipis.
· Kurang kenyal gaya pemegasannya.
· Pada ujung ring terdapat rumah spie pengancing ring.
Antara piston dan ring piston dipasang ring ekpander untuk menambah tenaga ring dan menambah kerapatan penyekatan serta mengurangi suara dari ring piston.
Pada pemasangan ring piston harus pula diperhatikan bahwa permukaan ring harus berada di atas sedangkan celah-celah ring harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak segaris vertikal untuk mencegah terjadinya kebocoran kompresi.
1 = Ring Kompresi Pertama
2 = Ring Kompresi Kedua
Gambar Letak Spie Ring Piston
Ring piston dibuat dari besi cor khusus. Bentuk penampang ring piston ada beberapa macam antara lain:
- Segi empat
Ring ini mempunyai penampang berbentuk segi empat. Ring bentuk ini paling banyak digunakan.
- Trapesium.
Ring bentuk trapesium direncanakan agar ring mudah didorong oleh tekanan pembakaran. Ring piston juga keluar masuk dalam alurnya sehingga mencegah ring macet karena timbunan arang karbon.
- Bentuk ”L”
Ring bentuk ini memberikan efek penyekatan yang sangat baik tetapi tahanan yang ditimbulkan cukup besar sehingga ring ini jarang digunakan.
Batang piston
Gaya akibat ledakan pembakaran bahan bakar diteruskan ke poros engkol oleh batang piston. Batang piston bergerak bolak balik sambil sedikit berayun karena sudut yang berubah ubah. Batang piston menerima beban yang berat sekali karena fungsinya tersebut. Oleh karena itu batang piston hrus dibuat dari bahan yang sangat kuat. Batang piston berbentuk pipih dengan salah satu ujung-ujungnya berbentuk setengah lingkaran sebagai tempat kaitan dengan poros engkol. Bagian tersebut lebih besar dari pada bagian yang berkaitan dengan pena piston.
Gambar Batang Piston
Pen piston
Pen piston berfungsi untuk menjamin batang piston pada piston. Pen tersebut harus memungkinkan batang piston sedikit berputar. Oleh karena itu pemasangan pen piston dibuat bebas terhadap pistonnya atau terhadap batang pistonnya. Agar tidak bergeser kesamping pen piston ditahan oleh pengunci yang kuat.
Poros Engkol
Dari batang piston gerakan diteruskan ke poros engkol. Oleh poros engkol gerak lurus bolak balik tersebut diubah menjadi gerak putar. Putaran poros engkol tersebut tidaklah merata karena pada saat piston bergerak ke atas putaran poros engkol mengalami perlambatan yaitu pada saal langkah buang dan langkah kompresi. Gerakan piston pada saat langkah kompresi dan Iangkah buang hanyalab dari gaya lembam yang disimpan roda gila. Roda gila yang dipasangkan pada ujung poros engkol berfungsi sebagai penyimpan gaya lembam dan meratakan putaran poros engkol.
Gambar Poros engkol.
Bentuk poros engkol dipengaruhi oleh jumlah silinder mesin sepeda motor yang bersangkutan. Tetapi kebanyakan sepeda motor bersilinder satu sehingga bentuk poros engkol sepeda motor hampir sama Disamping jumlah silinder maka urutan pengapian mesin juga menentukan bentuk poros engkol. Secara teoritis poros engkol harus dibuat sependek mungkin untuk mengurangi lenturan akibat gaya puntir waktu berputar.
bersambung..........
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment